A. Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Pedesaan ialah
Masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan
dan juga adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat pedesaan ini akan
masih sulit berkembang sebab tertutupnya oleh apa yang leluhur mereka ajarkan ,
sehingga susah untuk dapat menerima hal
baru. tetapi secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong
ataupun bahumembahu . Karakteristik umum masyarakat pedesaan adalah masyarakat
desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa terlihat
dari dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan juga kondisi tertentu,
sebagian karakteristik ini dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa .
tetapi dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan juga
informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.
Secara awam masyarakat desa sering
diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana).
Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah
masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang
disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang
menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks.
Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang
seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat
tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada
umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi
perubahan-perubahan pola hidupnya. Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat
sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan juga gotong royong
antara sesama, dan juga sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat
pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
berikut ini adalah sebagai berikut :
1. Kehidupan
masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan juga
kebudayaan.
2. Warga
pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang dengan individualisme.
3. Masyarakat
pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah untuk
dapa menerima hal baru.
4. Fasilitas-fasilitas
masih jarang terdapat di pedesaan.
5.
Akses
pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh.
6.
Menjunjung
tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya.
7. Mempunyai
sifat kekeluargaan yang erat.
8. Berbicara
apa adanya.
9. Tertutup
dalam hal keuangan.
10.
Perasaan
tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota.
11.
Menghargai
orang lain.
12.
Demokratis
dan juga religious.
13.
Sederhana.
14.
Mudah curiga.
15.
Jika berjanji, akan selalu diingat.
B. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat Perkotaan ialah Masyarakat
yang dihuni oleh orang-orang yang bersifat
heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada dasarnya telah mengikuti dampak dari era globalisasi
sehingga dapat sering kali pada umumnya muncullah suatu individualisme yakni
kurang nya rasa sosialisasi antara orang lain. Membahas masyarakat perkotaan
sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa
dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang
dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat
perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat
heterogen dan majemuk karena terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan
datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Mereka datang ke kota dengan berbagai
kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan)
untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota
diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan
yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa
karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok
adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor
non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian
kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada
yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola
perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan
adalah sebagai berikut :
- Kehidupan agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa memikirkan kelak akhirat nanti. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
- Banyak warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang lain.
- Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik.
- Perubahan-perubahan akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh dari budaya luar.
- Lebih sering terkena dampak globalisasi.
- orang kota pada umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
- di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
- Pola pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
- interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
sumber :
http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-masyarakat-perdesaan-dengan-perkotaan/
https://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/
https://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html
Komentar
Posting Komentar